Hasilpenelitian akan disajikan dalam bentuk deskriptif, hasil penelitian menunjukkan kelayakkan sarana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di bengkel Otomotif SMK Negeri 8 Bandung sebesar 85,24 % berada pada kriteria sangat layak dan penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sebesar 90,82 % berada pada kriteria sangat layak. Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Desa Wisata rural tourism merupakan pariwisata yang terdiri dari keseluruhan pengalaman pedesaan, atraksi alam, tradisi, unsur- unsur yang unik yang secara keseluruhan dapat menarik minat wisatawan. Jika kedua pengertian desa wisata dipadukan, maka desa wisata adalah perpaduan antara atraksi alam, budaya, dan kreativitas masyarakat setempat didukung oleh akomodasi dan fasilitas lainnya, yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Kabupaten Gianyar sangat banyak memiliki desa wisata dengan keunikan dan otentisitas masing-masing, yang berpotensi dikembangkan menjadi sebuah desa wisata. Desa wisata Kenderan adalah salah satu Desa Wisata di Kabupaten Gianyar, yang sampai saat ini belum berkembang menjadi desa wisata seperti yang diharapkan, sedangkan Desa Kenderan sudah ditetapakn sebagai DesaWisata berdasarkan SK Bupati No ….. Belum berkembangkan Desa Wisata Kenderan karena adanya kendala yang menghambat perkembangnya, sehingga perlu dilakukan studi utk mengidentifikasi kendala-kendala dan merumuskan solusi sbg dasar melakukan tatakelola yan baik. Tujuan kegiatan yaitu 1 Mengidentifikasi potensi atraksi wisata Desa Kenderan meliputi atraksi wisata alam, budaya dan buatan; 2 Menyusun panduan tentang takelola Desa Wisata Kenderan, sebagai pedoman dalam mengembangan Desa Wisata Kenderan menjadi Desa Wisata yang berkembang dan maju. Tempat dilakukannya kegiatan ini adalah di Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar yang ditentukan secara sengaja purposive yang didasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu 1 Desa Wisata Kenderan adalah satu desa di Kecamatan Tegalalang yang memiliki potensi atraksi alam, budaya, kreativitas masyarakat, dan keunikan adat yang tidak dimiliki oleh desa lainnya di Kabupaten Gianyar, yang layak dikembangkan menjadi sebuah desa wisata; 2 Sampai saat ini rencana pengembangan DesaWisata Kenderan sebagai DesaWisata yang berkembang, belum memiliki dokumen perencanaan untuk pedoman pengembangan, sehingga dipandang perlu melakukan kegiatan “Penyusunan Panduan tentang Tatakelola Desa Wisata Kenderan”; 3 Adanya komitmen dari Pemkab Gianyar untuk mendukung kegiatan ini melalui dana APBD tahun anggaran 2016. Alat yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah computer desktop, printer, computer laptop, kamera, alat transportasi berupa sepeda motor, dan alat tulis kantor. Namun semua alat-alat tersebut sudah tersedia dan dimiliki oleh tenaga teknis/ahli pelaksanaan kegiatan ini dari Universitas Udayana, sehingga tidak membebani anggaran kegiatan. Namun bahan-bahan yang digunakan adalah bahan habis pakai seperti kertas, tinta printer, premium sebagai bahan bakar sepeda motor, yang jumlah kebutuhannya disesuaikan dengan keperluan sehingga menjadi efisien. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, FGD Focus Group Discussion,dan studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kualitatif interpretative. Tahapan kegiatan, yaitu 1 Melakukan survei tentang potensi atraksi wisata alam, budaya dan buatan DesaWisata Kenderan; 2 Melakukan FocusGroupDiscussion FGD dengan Dinas Pariwisata Gianyar, HPI, tokoh-tokoh masyarakat Desa Kenderan dan deptInterview dengan tokoh agama/ Pemangku dan budayawan di Desa Kenderan, dan 3 Menyusun laporan dalam bentuk buku “Panduan tentang Tatakelola Desa Wisata Kenderan”. Metode Analisis Data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kualitatif kualitatif, yaitu memberikan penjelasan atau interpretasi kualitatif terhadap data dan informasi kuantitatif, sehingga mempu memberikan gambaran atau deskripsi terhadap kelompok data dan informasi yang Interpretatif, yaitu memberikan penafsiran atau interpretasi terhadap data dan informasi kualitatif baik yang berwujud simnul, gerak, adat-istiadat dan budaya, sehingga mampu memberikan makna atau arti terhadap data dan informasi tersebut. Misal, keunikan adat-istiadat, ditafsirkan makna dari kebiasaan masyarakat setempat, sehingga wisatawan atau pembaca mengerti maksana dari kebiasaan masyarakat setempat. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dalam beberapa tahapan yaitu 1 Melakukan Survei tentang potensi atraksi wisata alam, budaya dan buatan untuk pengembangan DesaWisataWisata yang merupakan focus study dalam kegiatan ini; 2 Melakukan Focus Group Discussion FGD dengan Dinas Pariwisata Gianyar, HPI, tokoh-tokoh masyarakat Desa Kenderan dan deptInterview dengan tokoh agama/ Pemangku dan budayawan di Desa Kenderan; 3 Menyusun laporan dalam bentuk buku “panduan tentang tata kelola Desa Wisata Kenderan” Hasil penelitian menujukan bahwa Desa Kenderan memiliki potensi besar di bidang pariwisata dengan atraksi wisata alam, budaya dan wisata alam antara lain, fauna berupa Kera yang hidup bebas di areal Pura Dalem Desa Kenderan dan hidup bebas di pinggir Tukad Petanu Sungai Petanu, air terjun masalembo, Rice Terrace atau hamparan persawahan yang disebut terasering, Atraksi wisata budaya antara lain, Puri Kenderan, Sistem irigasi tradisional Desa Kenderan atau Subak Kenderan, Petirtaan TelagaWaja, Pesiraman Dedari di Pura Taman Sari, Pancoran Pengelukatan, Pesiraman Geria Manuaba, Sorkopagus dan Nekara di Pura Desa/Puseh Desa Kenderan, Patungpatung kuno di areal Pura Puseh Desa Kenderan, Pura Geria Sakti Manuaba, Upacara Mepeed di Pura Geria Sakti Manuaba ,Budaya BarongNgelelawang, Kegiatan Mekiis yang dilakukan sebelum Piodalan Pura Sakti Manuaba, Kesenian tari seperti topeng dan joged di Banjar Triwangsa, Kesenian ukir dan kerajinan tangan yang dijual ke Desa Ubud, dll. Atraksi wisata buatan yaitu, adanya jalur-jalur trekking yang dikembangkan untuk menikmati suasana alam dan kebudayaan masyarakat Desa Kenderan, Adanya jalur-jalur Cycling Tour untuk menikmati keindahan alam melalui jalan-jalan utama dan jalur setapak di Desa Kenderan, Program Pembelajaranlessong program seperti art cultural lesson, farm lesson, cooking lesson and mejejahitan lesson, Program yang memacu keterampilan dan ketangkasan seperti traditional game program village tour program dan outing program. Atraksi wisat spiritual yaitu, Pembuatan yoga center atau program yoga seperti yoga and meditation program, Puppet show every Purnama and Tilem, dan Temple Tour. Tatakelola tentang DesaWisata Kenderan, yaitu Perbaikan Aksesibilitas, Pembentukan Kelembagaan, Peningkatan Kualitas SDM, Peningkatan Promosi, PenataanWajah Desa, Peningkatan Kesadaran Warga, Pengembangan Paket Wisata, Menciptakan DesaWisata Kenderan sangat tergantung pada kemauan politik political will Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam memfasilitasi dan mendukung impelementasi dari rencana tata kelola yang tertera dalam buku panduan campur tangan Pemerintah kabupaten Gianyar, masih jauh perjalanan Desa Kenderan menjadi Desa Wisata maju dan berkembang.
a Perlengkapan keselamatan kerja di bengkel mesin (1) Baju kerja. (a) Pakaian kerja lengan pendek (b) Sepatu dengan alas/sol tidak licin (c) Topi/ikat kepala jika rambut panjang (d) Kacamata (e) Masker hidung jika bahan yang ditangani menyebabkan debu/serbuk. (2) Alat pembersih lantai (3) Lampu penerangan (4) Alat pemadam kebakaran b) Prosedur
Jakarta - PT Astra Honda Motor AHM berhasil menandatangani perjanjian kerja sama MoU dengan PT Jasa Raharja untuk bersinergi mengembangkan program keselamatan berkendara di Tanah sama ini merupakan komitmen AHM untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan keselamatan dan kenyamanan bagi para pengguna jalan, terutama pengendara MoU dilakukan secara langsung di AHM Safety Riding & Training Center Deltamas, Jawa Barat pada Rabu 7 Juni kerja sama bertajuk Sinergi Peningkatan Keselamatan Lalu-Lintas ini, AHM bersama PT Jasa Raharja akan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk saling mendukung, meningkatkan, dan mengembangkan program edukasi keselamatan berkendara, khususnya di kalangan mahasiswa dan para pekerja yang aktif menggunakan Manager Marketing Planning and Analysis AHM Andy Wijaya mengatakan penandatanganan MoU dengan PT Jasa Raharja merupakan sebuah langkah sinergi perusahaan dalam pengembangan program keselamatan berkendara yang telah dilakukan AHM sejak tahun 2002.“Selama lebih dari 20 tahun kami terus meningkatkan komitmen untuk mewujudkan budaya keselamatan dan kenyamanan berkendara, terutama bagi pengguna sepeda motor di Indonesia. Kami berharap inisiasi ini dapat memacu budaya Cari_Aman dan meningkatkan efektivitas program edukasi keselamatan berkendara yang tepat sasaran,” ujar kampanye keselamatan berkendara selama 2 dasawarsa, AHM bersama jaringan bisnis motor Honda telah menyelenggarakan lebih dari pelatihan keselamatan berkendara dengan penerima manfaat lebih dari 2,8 juta Saat ini AHM memiliki 148 instruktur safety riding, advisor safety riding, dan advisor safety riding yang berasal dari berbagai komunitas Honda di Tanah Air. Edukasi melalui alat simulasi Honda Riding Trainer atau HRT yang tersebar di seluruh Indonesia tercatat telah dimanfaatkan oleh lebih dari 23 juta sama AHM dengan PT Jasa Raharja ini akan dituangkan melalui pelaksanaan program edukasi berkendara, seminar safety riding, hingga kolaborasi pada kegiatan inovasi aman berlalu lintas yakni JR-Rovation. Selain itu, kerjasama ini juga akan semakin memperkuat materi edukasi berkendara yang tepat sasaran bagi keselamatan berkendara AHM tidak hanya berhenti dengan menyiapkan instruktur yang handal namun juga dukungan fasilitas pelatihan. Saat ini, fasilitas Safety Riding Center yang dimiliki Honda mendukung berbagai pelatihan keselamatan berkendara di 9 lokasi yaitu Banten, Jambi, Tangerang, Yogyakarta, Surabaya, Riau, Medan, Bandung, serta AHM Safety Riding Park yang merupakan pusat pelatihan safety riding sepeda motor Honda terbesar di Kawasan Asia itu AHM juga memiliki 5 sekolah binaan yang terletak di Cikarang – Jawa Barat, Menes - Banten, Binjai – Sumatera Utara, Malang – Jawa Timur, dan Buleleng – Bali yang telah memiliki fasilitas Safety Riding Lab sebagai fasilitas penunjang dalam melakukan edukasi keselamatan berkendara di Editor Honda, Kawasaki, Suzuki dan Yamaha Bareng Kembangkan Motor HidrogenIngin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto
JURNALTEKNIK OTOMOTIF Kajian Keilmuan dan Pengajaran Vol. 2, No. 2, Oktober 2018, hal. 43 - 48 E-ISSN: 2613-9316 ISSN: 2613-9324 43 ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI BENGKEL TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK TUREN MALANG Haris Prabowo, Solichin, Eko Edi Poerwanto Keselamatan Dan Kesehatan Kerja K3 Bidang Otomotif – Dalam bidang otomotif K3 atau keselamatan dan kesehatan kerja dalam bekerja benar-benar dibutuhkan. Baik pada hal perawatan atau pembaruan kendaraan. Tetapi sebetulnya apa sich keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang otomotif itu? Bedasarkan Mangkunegara 2002 berkenaan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pertimbangan dan usaha untuk jamin kesatuan dan kesempurnaan jasmaniah atau rohaniah secara eksklusif untuk tenaga kerja, dan biasanya untuk manusia, dan sebagai hasil kreasi dan budaya untuk ke arah warga adil dan makmur. Di tiap tempat kerja atau industri tentu saja ada satu standard K3 yang diaplikasikan membuat perlindungan tiap karyawan yang bekerja pada tempat kerja itu. K3 atau kependekkan dari kata Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebuah konsep membuat perlindungan keselamatan dan kesehatan semua karyawan yang melakukan satu tugas supaya terbebas dari kecelakaan dan penyakit kerja, dan supaya membuat tugas bisa jalan dengan efektif dan aman. Tujuan K3 Tujuan khusus dari implementasi K3 dilingkungan tempat kerja sudah ditata dalam Undang-Undang, persisnya pada Undang-Undang no 1 tahun 1970 mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, yakni Membuat perlindungan dan jamin keselamatan tiap tenaga kerja dan orang yang lain ada di tempat kerja. Jamin tiap sumber produksi perlengkapan-peralatan kerja bisa dipakai secara aman dan efektif. Tingkatkan kesejahteraan dan keproduktifan kerja. Fungsi K3 Diaplikasikannya K3 dalam tempat kerja mempunyai fungsi salah satunya adalah Sebagai dasar untuk melakukan analisis dan peniliakan akan ada risiko dan bahaya untuk kesehatan dan keselamatan pada tempat kerja. Menolong memberinya anjuran dalam rencana tugas, proses kerja dan design tempat kerja. Sebagai dasar untuk mengawasi kesehatan dan keselamatan karyawan pada tempat kerja. Memberinya anjuran berkenaan info, pembelajaran dan training berkenaan kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan tempat kerja. Sebagai dasar untuk membikin design mengenai pengaturan bahaya. Sebagai referensi saat lakukan pengukur keefektifan perlakuan pengaturan bahaya dan program pengaturan bahaya. Pengetahuan Dasar Keselamatan dan Kesehatan kerja Dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja K3 di atas lapangan, harus dipahami jika tujuan diaplikasikan K3 adalah untuk menghindar terjadi kecelakaan kerja. Adapun istilah-istilah yang berkaitan dengan kecelakaan kerja yakni 1. Bahaya Hazard adalah segala hal kondisi atau perlakuan yang mempunyai potensi untuk mengakibatkan kecelakaan cedera pada manusia, kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar, cedera atau kerusakan tidak terjadi jika tidak ada contact langsung. 2. Risiko Risk adalah peluang kecelakaan yang bisa muncul karena satu bahaya, selanjutnya dapat memacu satu kejadian. 3. Kejadian Incident adalah satu peristiwa yang tidak diharapkan yang bisa menyebabkan cidera pada manusia atau kerusakan pada alat/proses/sekitar lingkungan nyaris nahas. 4. Kecelakaan Accident adalah satu peristiwa yang tidak diharapkan, tidak tersangka yang bisa memunculkan rugi material, disfungsi atau kerusakan alat/bahan, cedera, korban jiwa, kerusuhan produksi. Kecelakaan tidak harus ada selalu korban manusia atau kerusuhan, yang terang imbas dari kecelakaan akan memunculkan rugi. Tiap kecelakaan yang terjadi karena factor pemicu seperti berikut a Unsafe Condition Keadaan yang tidak aman Contoh-contoh keadaan yang tidak aman di antara lain; Perlengkapan kerja yang tidak pantas digunakan Perlengkapan kerja yang tidak ergonomis Kondisi tempat kerja tidak bersih dan rapi Mesin yang mempunyai roda tidak terpasang penutup Minimnya fasilitas pengaman pada tempat kerja b Unsafe Action Kelengahan/Perlakuan yang tidak aman Ada faktor-faktor yang memengaruhi seorang untuk melakukan tindakan kurang aman saat lakukan tugas, diantaranya Tenaga kerja tidak paham mengenai a Bahaya-bahaya pada tempat kerja b Proses kerja aman c Ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja K3 d Perintah Kerja Kurang berkualifikasi yakni dalam a Menjalankan beberapa mesin b Menggunakan beberapa alat kerja yang sama sesuai c Jenis tugas yang ditangani Penyelewengan mekanisme management keselamatan dan kesehatan kerja K3 yakni a Tempatkan tenaga kerja yang tidak sesuai bidang kerjanya b Penegakan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja yang kurang kuat c Pola dan loyalitas keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak memberikan dukungan d Tanggung-jawab keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak terang e Bujet yang tidak memberikan dukungan f Tidak ada audit keselamatan dan kesehatan kerja Upaya Pelaksanaan K3 Bidang Otomotif Upaya-upaya yang sudah dilakukan untuk pengaturan bahaya pada tempat kerja diantaranya bisa dilaksanakan dengan membuat standard keselamatan kerja. Yang perlu dilaksanakan atau yang perlu ada saat pada tempat kerja salah satunya Perlengkapan pelindung diri yang perlu dikenai karyawan atau seseorang saat dalam tempat kerja. Perlengkapan pelindung diri salah satunya adalah safety helmet helm pengaman, penutup telinga, kacamata pengaman, baju kerja, safety shoes sepatu pengaman, masker dan lain-lain. Pelindungan pada beberapa mesin produksi atau perlengkapan-peralatan produksi. Atur proses kerja yang bagus dengan menimbang factor kekuatan manusia, perlengkapan kerja dan bahan yang ditangani. Membuat pertanda tempat bahaya atau bahan yang bisa membuat bahaya, misanlnya memberinya pertanda pada beberapa bahan yang beresiko, memasangkan pertanda peringatan atau batasan antara tempat untuk jalan dan tempat untuk memproduksi kerja dan lain-lain. Penyelamatan tempat kerja jika terjadi bahaya, misalkan lajur penyelamatan bahaya, alat pemadam kebakaran APAR, sirene pertanda bahaya, sirkulasi ruang yang cukup dan lain-lain. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Bidang Otomotif Berikut sebagai beberapa macam keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 dalam bidang otomotif a Keadaan Lingkungan Bengkel Otomotif. Di bengkel otomotif sebagai lingkungan kerja dengan detail keadaan yang khusus. Di bengkel otomotif ini, banyak keadaan yang bisa mengakibatkan kecelakaan kerja. Dan, faktor berikut yang semestinya jadi perhatian. Beberapa hal yang jadi perhatian pada K3 bengkel otomotif mencakup Lebar Ruang Lebar Ruang yang diperlukan untuk membutuhkan service tidak memerlukan ruang yang besar sekali, sama ukuran 2×2 m telah cukup buat melakukan aktivitas service. Ruang yang terlampau besar atau yang sempit tidak bagus untuk praktik service. Pada ruang yang terlampau besar montir akan kesusahan untuk cari dan membereskan beberapa alat yang tertinggal hingga bisa menghabiskan waktu sedang pada ruang yang sempit akan batasi gerakan di saat lakukan aktivitas service. Pencahayaan Ruang Pencahayaan yang diperlukan dalam bengkel adalah pencahayaan dari tempat terbuka yakni dari sinar matahari. Akan tetapi jika bengkel yang besar tidak selamanya sinar matahari bisa menyinari semua ruang hingga jika ruang bengkel yang besar perlu dipertambah pencahayaan dari lampu. Bengkel yang redup bisa menghancurkan mata dari montir. Sirkulasi Pada bengkel otomotif jika tidak dilaksanakan pada ruang yang terbuka karena itu perlu seharusnya dibikin sirkulasi udara, karena jika ada hasil pembakaran dari motor yang buruk bisa hasilkan gas-gas yang beresiko untuk manusia Peletakan beberapa alat Dalam suatu bengkel otomotif, kita akan menemui banyak hal. Misalkan bahan yang gampang terbakar, bahan yang licin, tajam, beberapa alat ukur, dan beberapa alat service. Supaya tidak memunculkan bahaya yang tidak diharap, beberapa alat itu perlu ditaruh yang rapi dan baik. Peletakan beberapa alat bisa ditaruh ke almari hingga di saat dipakai bisa dicari secara mudah. Rambu-Rambu K3 Untuk mengingati berkenaan risiko bahaya di saat lakukan tugas di bengkel otomotif. Rambu-rambu K3 perlu ditaruh pada beberapa tempat gampang disaksikan. Karena ada rambu-rambu K3, karyawan semakin lebih pahami risiko dari bahaya yang diakibatkan di saat lakukan satu tugas hingga hasil kerja bisa sesuai yang diharap. b Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Otomotif. Dalam proses pelaksanaan K3 di bidang otomotif maka perlu menyiapkan beberapa alat dan bahan yang diperlukan dalam program ini. Alat dan bahan itu harus kita siapkan di bengkel otomotif hingga di saat dibutuhkan bisa kita gunakan sebagus-baiknya. Alat dan bahan yang kita tujuankan mencakup Tabung Pemadam Kebakaran Ini sebagai alat pemadam kebakaran standard. Dengan alat ini, karena itu kita bisa mematikan api yang kemungkinan terbentuk di bengkel otomotif kita. Ini ingat jika beberapa bahan yang kita gunakan di bengkel otomotif memiliki sifat gampang terbakar. Pasir Pasir yang kita tujuankan dalam masalah ini adalah pasir kering. Pasir ini kita pakai sebagai penutup lantai yang tergenangi air atu minyak pelumas yang tumpah. Dengan pasir ini, karena itu curahan minyak kita tutupi hingga tidak mengakibatkan kecelakaan ketika berada orang yang menginjaknya. Kain Majun Kain majun sebagai beragam kain sisa atau potongan tersisa kaos atau pakaian yang dapat didapat dari penjahit. Kain ini dipakai sebagai lap ataupun lebih dikenali dengan majun hingga kebersihan terbangun. Serbuk Kayu Gergaji Serbuk kayu gergaji adalah serbuk yang dibuat proses dari penggergajian kayu. Serbuk ini kita pakai untuk tutup kubangan air atau khususnya minyak pelumas di lantai bengkel. Konsepnya sama dengan pasir, tapi dengan memakai serbuk kayu ini, lebih bersih dan gampang dibikin bersih. Adapun beberapa alat yang diperlukan di saat lakukan service diantaranya berbentuk beberapa alat ukur, kunci cocok, kunci berlagak, tang, pelit, sikat, dan oli. Adapun langkah pengaturan teror bahaya kesehatan kerja adalah Pengaturan tehnik menukar proses kerja, tutup menutup bahan beresiko, memakai mekanisasi tugas, memakai langkah kerja basah dan sirkulasi penggantian udara. Pengaturan administrasi kurangi waktu pajanan, membuat ketentuan K3, menggunakan alat perlindungan, memasangkan pertanda peringatan, membuat daftar data beberapa bahan yang aman, lakukan training mekanisme penangganan genting. c Keadaan manusia di bengkel otomotif Karyawan yang bakal lakukan aktivitas service perlu mempunyai beberapa dasar pengetahuan berkenaan kenderaan bermotor karenanya ada pengetahuan yang cukup, selainnya untuk efektivitas waktu untuk menghindari kekeliruankesalahan pemakaian alat kerja saat lakukan service hingga bisa memunculkan kecelakaan kerja. Karyawan bengkel perlu jaga kesehatan karenanya keadaan tubuh yang kurang sehat bisa memunculkan risiko kecelakaan kerja. Disamping itu perlu diselenggarakan pengecekan kesehatan periodik pada karyawan bengkel hingga bisa kurangi risiko penyakit yang beresiko seperti keracunan gas. Oleh karenanya untuk memprioritaskan K3 di saat bekerja di bengkel service kenderaan bermotor, manusia sebagai aktor aktivitas perlu mempunyai kekuatan mengenai service, jaga kesehatan dan perlu patuhi beberapa aturan K3 yang berada di bengkel otomotif hingga bisa tingkatkan hasil kerja. K3 dalam bengkel otomotif benar-benar diperlukan untuk menghindar kecelakaan kerja, beberapa hal kecil seperti oli yang bercecran saja bisa mencelakakan beberapa karyawan karena bisa menyebabkan karyawan tergelincir, bensin yang bertebaran juga beresiko karena bisa memacu kebakaran, gas buang yang didiamkan dibuang keluar tanpa filterisasi akan menyebabkan masalah kesehatan. Oleh karenanya keselamatan dan kesehatan kerja k3 penting untuk tugas dalam bidang otomotif. Disamping itu ada beberapa macam keselamatan dan kesehatan kerja di bidang otomotif.

Menerapkanprosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan tempat kerja. Menginterprestasikan gambar teknik menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja; Menggunakan alat - alat ukur (measuring tools) Kebanyakan lulusan sarjana otomotif justru tidak bekerja di bengkel, mereka lebih banyak bekerja dibelakang komputer sebagai

Menerapkan Keselamatan Kerja di Bengkel Otomotif – Apabila membahas mengenai keselamatan kerja tentunya materi pembahasannya tak akan pernah habis. Ada saja hal-hal yang mesti dibicarakan, contohnya materi yang berhubungan dengan keselamatan kerja di bengkel otomotif. Materi ini merupakan materi biasa, namun mesti diulas karena amat penting keberadaannya untuk sebuah pekerjaan yang efektif. Setiap pekerja yang bekerja di bengkel otomotif diharuskan paham terhadap pentingnya keselamatan kerja. Keselamatan kerja itu sangatlah penting untuk kehidupan. Dengan keselamatan maka bisa melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Keselamatan itulah yang menjadikan kita bisa bekerja, apa gunanya jika kehilangan keselamatan ? apa artinya pekerjaan tuntas tetapi area kerja tak aman serta cenderung berpotensi kecelakaan ? Baca Langkah Penting Keselamatan Kerja di Bengkel Demi tercapainya keselamatan kerja di area bengkel otomotif, maka mesti menyiapkan sejumlah alat serta bahan yang diperlukan. Alat serta bahan tersebut mesti disediakan di bengkel otomotif sehingga ketika dibutuhkan ketika keadaan darurat bisa kita gunakan sehingga meminimalkan terjadinya kecelakaan. Tabung Pemadam Kebakaran Tabung merupakan peralatan pemadam kebakaran standar, segan tabung pemadam ini maka kita bisa memadamkan api yang mungkin saja tercipta di bengkel sebab sejumlah bahan yang dipakai di bengkel otomotif mempunyai sifat mudah terbakar. Alat keselamatan kerja ini tergolong wajib yang mesti ada di bengkel otomotif. Untuk mencegah terjadinya sesuatu yang berhubungan dengan menggunakan alat ini tentunya setiap karyawan sudah paham atau mengetahui cara menggunakannya dengan baik. Biasanya untuk cara pemakaian tabung pemadam kebakaran ini ditempel di samping tempat penyimpanannya. Pasir Pasir yang dimaksudkan adalah pasir kering, pasir kering ini dipakai untuk menutupi lantai yang terendam air ataupun minyak pelumas yang tumpah. Dengan pasir kering ini maka tumpahan minyak yang ketika ada yang menginjaknya maka tidak ada yang terpeleset yang bisa menyebabkan kecelakaan. Kain Majun Kain ajun merupakan kain percah dari bahan kaos yang bisa dibeli di konveksi kaos. Kain Majun dipakai untuk mengelap segala kotoran yang terdapat di tangan ataupun di alat kerja. Serbuk Kayu gergaji Serbuk kayu gergaji merupakan serbuk yang dihasilkan melalui proses penggergajian kayu. Serbuk kayu gergaji ini dipakai untuk menutupi dengan air ataupun minyak pelumas yang ada di lantai bengkel. Pada prinsipnya serbuk kayu gergaji ini sama dengan pasir kering, namun serbuk gergaji ini lebih bersih serta mudah untuk dibersihkan. Get real time updates directly on you device, subscribe now. Industrial News Berita Industri, review produk, Tips and Trick dan Rekomendasi

KeselamatanKerja Youtube, Jual Rambu Keselamatan Kerja Safety Sign 1, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja, Jelaskan Tujuan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja, Pengetahuan Semesta Safety Sign K3, Utamakan Keselamatan Di Tempat Kerja. Bengkel Kerja. Sholat. Contoh Spanduk K3. Logo Keselamatan Kerja.

Keselamatan kerja di bengkel – Keselamatan Kerja Adalah Segala upaya untuk mengurangi Kemungkinan Terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan. Pada kali ini kami akan membahas mengenai keselamatan kerja di bengkel. Mari disimak baik-baik ya, agar kalian terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan Keselamatan kerja di bengkel mobil, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh pemilik bengkel ataupun para pekerjanya. Setiap orang yang harus bekerja disana harus memiliki tanggung jawab dan mengerti setiap bagiannya masing-masing untuk mengamankan dirinya juga rekan kerjanya. Ini merupakan contoh penerapan k3 di bengkel yang menjadi sebuah pola hidup sehat yang saat ini banyak digaungkan oleh tokoh ahli tata kehidupan. Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Mobil Pekerjaan di sebuah bengkel mobil sangat rawan dan beresiko kecelakaan. Karena kamu akan bertemu dengan berbagai alat-alat dan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk memperbaiki kendaraan ataupun untuk menjaga alat-alat tetap berfungsi seperti biasanya. oleh karena itu dibuatlah alat alat keselamatan selama bekerja di bengkel mobil, diantaranya adalah 1. Baju Kerja Baju khusus Maintenance difungsikan untuk melindungi tubuh dari bermacam bahaya yang mungkin terjadi selama proses perbaikan. Dianjurkan memakai pakaian bahan dasar cotton, karena iklim di Indonesia yang panas. 2. Kacamata Pelindung kacamata ini digunakan untuk melindungi mata dari bram-bram yang berterbangan, terutama bagi operator bubut. Kacamata pelindung yang dipakai harus menutup seluruh bagian mata, namun tidak mengganggu pandangan operator. Dan terakhir harus membuat lubang kecil sebagai aliran hawa ke mata. Jenis-jenis perlindungan mata yang bisa kamu kenakan antara lain Safety Spectacles, bermanfaat untuk melindungi mata dari fragmen terbang seperti benda dan partikel-partikel halus Safety Goggles, berguna untuk menyelamatkan mata pengguna dari bahan gas seperti asap, uap, kabut dan cairan. Safety Goggles memberi segel ke seluruh tepi bagian mata. Face Shields, merupakan jenis perlindungan wajah penuh untuk menghindari terjadinya cipratan kilat api. Ketika dipakai sendiri, wajah perisai tidak terlalu melindungi mata dari bahaya dampak, harus dibarengi juga dengan jenis kacamata diatas. 3. Safety Shoes Sepatu keselamatan ini terbuat dari kulit yang bersifat isolator alias anti sengatan listrik. Bagian depan sepatu mengandung baja yang akan melindungi kaki dan jari-jari kaki dari timpaan bahan material seperti besi, baja dan logam. Banyak jenis merek yang tersedia dengan berbagai ragam dan variasi, contoh Safety Shoes yang bisa kamu gunakan antara lain adalah CHEETAH Safety Shoes, KING’S Safety Shoes Comfort, BATA Bickz hingga Dr. OSHA Safety Shoes. 4. Helm Kerja Helm kerja digunakan untuk melindungi bagian kepala dari beberapa kemungkinan bahaya seperti Timpaan bahan material, benturan, Lilitan, kotoran dan bahaya lain pada kepala dan rambut. Helm yang digunakan juga setidak-tidaknya masih layak untuk dipakai alias tidak pecah maupun sompel. 5. Sarung Tangan Sarung tangan tentunya berfungsi sebagai perlindungan seluruh bagian hingga ke pergelangan tangan. Sarung tangan untuk para mekanik juga berbeda dengan sarung tangan biasa. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut Rubber Gloves, untuk melindungi tangan dari pekerjaan yang berhubungan dengan listrik Metal Mesh Gloves, melindungi dari benda berbahan metal dan tajam, juga terhadap ancaman luka pada tangan Leather Gloves, Perlindungan tangan terhadap permukaan-permukaan yang kasar Sarung tangan anti panas, melindungi tangan dari panas dan percikan api las saat mengelas Welding. 6. Pelindung Telinga Di kawasan pabrik terutama industri, umumnya ada kebisingan dimana-mana. Kebisingan semacam ini akan mengganggu konsentrasi saat bekerja yang bisa menyebabkan timbulnya kecelakaan saat bekerja. Berikut 2 jenis alat pelindung telinga yang direkomendasikan Ear Plug, adalah jenis penutup telinga yang biasanya terbuat dari foam, busa, spons dan Rubber terbuat dari bahan karet Ear Muff, jenis penutup telinga yang lebih besar ketimbang ear plug. Alat ini mirip seperti head set untuk mendengarkan musik. Namun sayangnya tidak bisa dipakai berbarengan dengan helm kerja. Keselamatan di Bengkel Sepeda Motor Selanjutnya adalah keselamatan kerja di bengkel sepeda motor. Sejalan dengan permasalahan, keselamatan menjadi salah satu aspek yang sangat penting. Keselamatan kerja merupakan tanggung jawab semua orang baik yang terlibat langsung dalam pekerjaan dan juga masyarakat produsen dan konsumen pemakai teknologi pada umumnya. Fakta menunjukkan bahwa, pekerja bengkel sepeda motor kurang memperhatikan keselamatan kerja. Kemungkinannya adalah Kurangnya pengetahuan tentang keselamatan kerja Mereka sudah tahu, namun mengabaikannya karena punya kebiasaan buruk. Untuk menjadi pekerja profesional, setiap orang wajib terlebih dahulu mempelajari keselamatan kerja. Semuanya ada aturan, dan aturan keselamatan kerja harus dilaksanakan dengan kesadaran tinggi. Sikap dan kebiasaan kerja yang profesional dibentuk melalui disiplin yang kuat. Bahkan, sikap dan kebiasaan kerja merupakan kunci sukses seorang teknisi yang sukses. Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Motor Untuk mendukung tercapainya keselamatan kerja di bengkel motor, maka kita harus menyiapkan sebagian alat alat keselamatan di bengkel motor, sehingga kita dapat menggunakannya saat dibutuhkan. alat alat tersebut adalah Tabung Pemadam Kebakaran Pasir Kain Majun Serbuk kayu gergaji Keselamatan Kerja di Bengkel Mesin Bubut Setiap kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sebaiknya diawali denga berdoa untuk keselamatan dan kelancaran kegiatan tersebut. Selain itu, kita juga harus memahami cara-cara agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja. Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Mesin Bubut Untuk mendukung tercapainya keselamatan di bengkel motor, maka kita harus menyiapkan sebagian alat alat keselamatan di bengkel motor, sehingga kita dapat menggunakannya saat dibutuhkan. Alat alat tersebut adalah Baju Kerja pakai baju-baju yang tidak ada bagian yang terjurai /melabai-lambai supaya tidak terlilit putaran sumbu utama Sepatu Pakai sepatu yang alasnya tidak licin, dianjurkan berbahan kulit atau karet. Selain itu hindari model sepatu yang berlubang-lubang besar, ntuk menghindari masuknya bram panas. Topi Apabila rambut panjang disarakan memakai topi, agar rambut dimasukkan dalam topi. tujuannya agar tidak terlilit. Kacamata Pelindung mata dari percikan bram Masker Hidung Mencegah masuknya debu /serbuk Alat Pembersih digunakan untuk membersihkan lantai dari tatal, yang dapat beresiko dapat membuat terpeleset pekerja. Alat pemadam Kebakaran Biasanya untuk bengkel perkakas, untuk memadamkan api. Keselamatan di Bengkel Listrik Keselamatan kerja di bengkel listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan proses, tempat lingkungan dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuannya adalah untuk melindungi tenaga kerja dalam melaksanakan tugas-tugas. Pada dasarnya keselamatan kerja di bengkel listrik adalah tugas dan kewajiban setiap orang yang menggunakan daya listrik. Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang mengenai keselamatan kerja, yang berisi mengatur pasal pasal tentang keselamatan kerja untuk para pekerja. Keselamatan di Bengkel Las Proses pengelasan merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai banyak resiko atau bahaya. Karena saat proses pengelasan berlangsung, maka bahaya seperti asap, cahaya pengelasan, panas dan bahaya listrik akan timbul. Oleh karena itu jika kita tidak memakai alat alat keselamatan, maka akan membahayakan keselamatan kita saat bekerja. Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Las Dalam setiap pekerjaan memang selalu menimbulkan bahaya, oleh karena itu jika dibuatlah alat alat keselamatan kerja sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Baik itu untuk pengelasan listrik SMAW, GMAW, GTAW, SAW atau las gas seperti OAW, menggunakan APD las adalah hal wajib. Jika kita memakai alat keselamatan sesuai standart maka jika ada kecelakaan kerja dapat diminimalisir. Pakaian kerja las atau apron Melindungi tubuh dari panasnya percika las. Sarung tangan las sarung tangan khusus untuk proses pengelasan. Sepatu las melindungi kaki dari kejatuhan benda yang berat dan benda yang tajam. Helm las Melindungi wajah dari percikan las Masker Las Pelindung dari bahaya asap las, karena asap las berbeda dari asap biasa. Keselamatan di Bengkel Elektronika Setiap kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sebaiknya diawali dengan berdoa untuk keselamatan dan kelancaran kegiatan tersebut. Selain itu, kita juga harus memahami cara-cara agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja. Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Elektronika Alat alat keselamatan pada elektronika merupakan kelengkapan wajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan para pekerja. Alat alat tersebut diantaranya adalah Pakaian kerja Sebagai pelindung tubuh Safety Helmet Sebagai pelindung kepala Tali Keselamatan Sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi. Sepatu karet sepatu boot Sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur
PenerapanKeselamatan dan Kesehatan Kerja 11 Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, Vol 3, Nomor 2, Mei 2021 kegiatan praktik di bengkel sekolah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) praktik
Dalam bidang otomotif keselamatan dan keamanan dalam bekerja sangat diperlukan. Baik dalam hal perawatan maupun perbaikan kendaraan. Namun sebenarnya apa sih keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang otomotif itu? Pengertian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Bedasarkan Mangkunegara 2002 mengenai keselamatan dan kesehatan kerja merupakan pemikiran serta upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah maupun rohaniah secara khusus untuk tenaga kerja, dan umumnya untuk manusia, dan merupakan hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Pengetahuan Dasar Keselamatan dan Kesehatan kerja Dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja K3 di lapangan, perlu diketahui bahwa tujuan diterapkan K3 adalah untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Adapun beberapa istilah yang terkait dengan kecelakaan kerja yaitu 1. Bahaya Hazard adalah segala sesuatu keadaan atau tindakan yang berpotensi untuk menyebabkan kecelakaan cidera pada manusia, kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar, cidera atau kerusakan tidak akan terjadi apabila tidak ada kontak langsung. 2. Resiko Risk adalah kemungkinan kecelakaan yang dapat terjadi karena suatu bahaya, kemudian bisa memicu suatu insiden. 3. Insiden Incident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan cedera pada manusia atau kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar hampir celaka. 4. Kecelakaan Accident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan, tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian material, disfungsi atau kerusakan alat/bahan, cidera, korban jiwa, kekacauan produksi. Kecelakaan tidak harus selalu ada korban manusia atau kekacauan, yang jelas dampak dari kecelakaan akan menimbulkan kerugian. Setiap kecelakaan yang terjadi dikarenakan faktor penyebab sebagai berikut a Unsafe Condition Kondisi yang tidak aman Beberapa contoh kondisi yang tidak aman antara lain; Peralatan kerja yang sudah tidak layak dipakai Peralatan kerja yang tidak ergonomis Tempat kerja yang tidak bersih dan tidak rapi Mesin yang memiliki roda tidak dipasang penutup Kurangnya sarana pengaman di tempat kerja b Unsafe Action Kelalaian/Tindakan yang tidak aman Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk bertindak kurang aman dalam melakukan pekerjaan, antara lain Tenaga kerja tidak tahu tentang a Bahaya-bahaya di tempat kerja b Prosedur kerja aman c Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja K3 d Instruksi Kerja Kurang berkompetensi yaitu dalam a Mengoperasikan mesin-mesin b Memakai alat-alat kerja yang sesuai c Jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan Penyimpangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja K3 yaitu a Menempatkan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya b Penegakan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang lemah c Paradigma dan komitmen keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak mendukung d Tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak jelas e Anggaran yang tidak mendukung f Tidak ada audit keselamatan dan kesehatan kerja Konsep pencegahan kecelakaan pada penerapan keselamatan dan kesehatan kerja K3 dapat menggunakan pendekatan 4-E yaitu Education Pendidikan Tenaga Kerja harus mendapatkan bekal pendidikan & Pelatihan dalam usaha pencegahan Kecelakaan. Pelatihan K3 harus diberikan kepada seseorang sesuai dengan beban dan tanggung jawabnya dan dilakukan secara terus menerus. Contoh pelatihan dasar keselamatan dan kesehatan untuk karyawan baru,pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja supervisor, pelatihan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Engineering Merekayasa/Pengaman Rekayasa dan Riset dalam bidang Teknologi dan Keteknikan dapat dilakukan untuk mencegah suatu kecelakaan. Contoh pemasangan encinerator pada tangki bahan kimia,pemasangan safety valve pada bejana tekan, pemasangan alat Pemadam otomatis , memberdayakan robot , dan lain-lain. Enforcement Penegakan peraturan Penegakan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dan pembinaan berupa pemberian sanksi yang harus dilaksanakan secara tegas terhadap pelanggar peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. Penerapannya harus konsisten dan konsekuen. Emergency Response Penanganan Darurat yang berarti orang lain yang memasuki tempat kerja yang memiliki potensi bahaya besar harus memahami langkah – langkah penyelamatan bila terjadi keadaan darurat. Contoh kebocoran tangki bahan kimia, kebakaran, bencana alam, dan lain-lain. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Bidang Otomotif Berikut merupakan macam-macam keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 dalam bidang otomotif a Kondisi Lingkungan Bengkel Otomotif. Dalam penerapan konsep keselamatan kerja, satu hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana lingkungan kerjanya. Sanga penting untuk memahami lingkungan kerja sebelum menerapkan keselamatan kerja sebab di lingkungan kerja itulah proses bekerja terjadi dan, bengkel otomotif merupakan lingkungan kerja dengan spesifikasi kondisi yang khusus. Di bengkel otomotif ini, banyak kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Dan, aspek inilah yang seharusnya diperhatikan. Hal-hal yang harus diperhatikan pada bengkel otomotif meliputi Lebar Ruangan Lebar Ruangan yang dibutuhkan untuk memerlukan servis tidak membutuhkan ruangan yang sangat besar, dengan ukuran 2x2 m sudah cukup untuk melaksanakan kegiatan servis. Ruangan yang terlalu besar ataupun yang sempit tidak baik untuk praktek servis, pada ruangan yang terlalu besar montir akan kesulitan untuk mencari dan merapikan alat-alat yang tercecer sehingga akan membuang waktu sedangkan pada ruangan yang sempit akan membatasi pergerakan pada saat melakukan kegiatan servis. Penerangan Ruangan Penerangan yang dibutuhkan di dalam bengkel adalah penerangan dari tempat terbuka yaitu dari cahaya matahari, namun apabila bengkel yang besar tidak selalu cahaya matahari dapat menerangi seluruh ruangan sehingga apabila ruangan bengkel yang besar perlu ditambahkan penerangan dari lampu, bengkel yang redup dapat merusak mata dari montir. Ventilasi Pada bengkel otomotif apabila tidak dilakukan pada ruangan yang terbuka maka perlu sebaiknya dibuat ventilasi udara, karena apabila ada hasil pembakaran dari motor yang kurang baik dapat menghasilkan gas-gas yang berbahaya bagi manusia Penempatan alat-alat Di sebuah bengkel otomotif, kita akan menjumpai beberapa hal, misalnya bahan yang mudah terbakar, bahan yang licin, tajam, alat-alat ukur, dan alat-alat servis. Agar tidak menimbulkan bahaya yang tidak diharapkan, alat-alat tersebut perlu ditempatkan dengan rapi dan baik. Penempatan alat-alat dapat disimpan ke dalam lemari sehingga pada saat digunakan dapat dicari dengan mudah. Rambu-Rambu K3 Untuk mengingatkan mengenai resiko bahaya pada saat melakukan pekerjaan di bengkel otomotif, Rambu-rambu K3 perlu ditempatkan pada tempat-tempat mudah dilihat. Dengan adanya rambu-rambu K3, pekerja akan lebih mengerti resiko dari bahaya yang ditimbulkan pada saat melakukan suatu pekerjaan sehingga hasil kerja dapat sesuai dengan yang diharapkan. b Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Otomotif. Untuk menunjang tercapainya keselamatan kerja di bengkel otomotif, maka kita perlu mempersiapkan beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan dalam program ini. Alat dan bahan tersebut harus kita sediakan di bengkel otomotif sehingga pada saat diperlukan dapat kita pergunakan sebaik-baiknya. Alat dan bahan yang kita maksudkan meliputi Tabung Pemadam Kebakaran Ini merupakan alat pemadam kebakaran standar. Dengan alat ini, maka kita dapat memadamkan api yang mungkin tercipta di bengkel otomotif kita. Hal ini mengingat bahwa beberapa bahan yang kita pergunakan di bengkel otomotif bersifat mudah terbakar. Pasir Pasir yang kita maksudkan dalam hal ini adalah pasir kering. Pasir ini kita gunakan sebagai penutup lantai yang tergenang air atu minyak pelumas yang tumpah. Dengan pasir ini, maka tumpahan minyak kita tutupi sehingga tidak menyebabkan kecelakaan saat ada orang yang menginjaknya. Kain Majun Kain majun merupakan berbagai kain bekas atau potongan sisa kaos atau baju yang bisa didapatkan dari penjahit. Kain ini digunakan sebagai lap atau lebih dikenal dengan majun sehingga kebersihan terjaga. Serbuk Kayu Gergaji Serbuk kayu gergaji adalah serbuk yang dihasilkan dari proses penggergajian kayu. Serbuk ini kita gunakan untuk menutup genangan air atau terutama minyak pelumas di lantai bengkel. Prinsipnya sama dengan pasir, tetapi dengan menggunakan serbuk kayu ini, lebih bersih dan mudah dibersihkan. Adapun alat-alat yang dibutuhkan pada saat melakukan servis antara lain berupa alat-alat ukur, kunci pas, kunci sok, tang, kikir, sikat, dan oli. Adapun cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja adalah a Pengendalian teknik mengganti prosedur kerja, menutup mengisolasi bahan berbahaya, menggunakan otomatisasi pekerjaan, menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara.b Pengendalian administrasi mengurangi waktu pajanan, menyusun peraturan kesehatan dan keselamatan kerja, memakai alat pelindung, memasang tanda-tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan sistem penangganan darurat. c Kondisi manusia di bengkel otomotif, pekerja yang akan melakukan kegiatan servis perlu memiliki dasar-dasar pengetahuan mengenai kenderaan bermotor karena dengan adanya pengetahuan yang cukup, selain untuk efisiensi waktu juga untuk menghindarkan kesalahankesalahan penggunaan alat kerja ketika melakukan servis sehingga dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Pekerja bengkel juga perlu menjaga kesehatan karena dengan kondisi badan yang kurang sehat dapat menimbulkan resiko kecelakaan kerja. Selain itu perlu diadakan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap pekerja bengkel sehingga dapat mengurangi resiko penyakit yang berbahaya seperti keracunan gas. Oleh sebab itu untuk mengutamakan K3 pada saat bekerja di bengkel servis kenderaan bermotor, manusia sebagai pelaku kegiatan perlu memiliki kemampuan tentang servis, menjaga kesehatan dan juga perlu mematuhi aturan-aturan K3 yang ada di bengkel otomotif sehingga dapat meningkatkan hasil kerja. K3 dalam bengkel otomotif sangat dibutuhkan untuk menghindari kecelakaan kerja, hal-hal kecil seperti oli yang bercecran saja dapat membahayakan para pekerja karena dapat mengakibatkan pekerja terpeleset, bensin yang berceceran juga sangat berbahaya karena dapat memicu kebakaran, gas buang yang dibiarkan dibuang keluar tanpa adanya filterisasi akan mengakibatkan gangguan kesehatan. Kecelakaan yang timbul di bengkel otomotif akan mengakibatkan kerugian baik kesehatan maupun material yang besar. Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja k3 sangat penting untuk pekerjaan dalam bidang otomotif. Selain itu terdapat macam-macam keselamatan dan kesehatan kerja di bidang otomotif. vgLM.
  • 5udgdu0fzi.pages.dev/327
  • 5udgdu0fzi.pages.dev/224
  • 5udgdu0fzi.pages.dev/78
  • 5udgdu0fzi.pages.dev/468
  • 5udgdu0fzi.pages.dev/467
  • 5udgdu0fzi.pages.dev/217
  • 5udgdu0fzi.pages.dev/63
  • 5udgdu0fzi.pages.dev/551
  • keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel otomotif