DalamBab – XIV KUHP diatur tentang Kejahatan terhadap Kesusilaan, tetapi tidak diatur mengenai definisi kesusilaan. Demikian juga dengan UU ITE. Pasal 27 ayat (1) UU ITE mengatur larangan mendistribusikan, mentransmisikan, dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
Sejarah manusia dipenuhi dengan kekerasan. Apakah keadaannya akan terus begini? Bagaimana Allah memandang kekerasan? APA KATA ORANG Banyak orang, bahkan yang beragama, menganggap bahwa membalas dengan kekerasan saat dipancing adalah hal yang wajar. Jutaan orang menganggap film kekerasan berterima. APA KATA ALKITAB Di bagian utara Irak, dekat kota Mosul, terdapat reruntuhan kota Niniwe yang megah. Ini adalah ibu kota Imperium Asiria kuno . Saat kota itu sedang berada dalam masa kejayaannya, Alkitab menubuatkan bahwa Allah akan ”menjadikan Niniwe tempat yang tandus dan telantar”. Zefanya 213 ”Aku akan menjadikan engkau tontonan,” kata Allah. Alasannya? Niniwe adalah ”kota penumpahan darah”. Nahum 11; 31, 6 ”Orang yang suka menumpahkan darah . . . sangat Yehuwa benci,” kata Mazmur 56. Reruntuhan Niniwe membuktikan bahwa Allah bertindak sesuai dengan perkataan-Nya. Kekerasan berawal dari musuh utama Allah dan manusia yaitu Setan Si Iblis. Yesus Kristus menyebut dia ”pembunuh”. Yohanes 844 Selain itu, karena ”seluruh dunia berada dalam kuasa si fasik”, sikap orang-orang pada umumnya mencerminkan karakter si fasik. Ini terlihat dari sikap orang-orang yang sangat menyukai film kekerasan. 1 Yohanes 519 Untuk menyenangkan Allah, kita harus membenci kekerasan dan mengasihi apa yang Allah kasihi. * Apakah mungkin? ”Yehuwa . . . membenci siapa pun yang mengasihi kekerasan.”—Mazmur 115. Dapatkah orang kasar berubah? APA KATA ORANG Kekerasan adalah sifat bawaan manusia yang tidak bisa diubah. APA KATA ALKITAB Singkirkan ”kemurkaan, kemarahan, hal-hal yang buruk, cacian, dan perkataan cabul”. Ayat itu juga mengatakan, ”Tanggalkan kepribadian lama bersama praktek-prakteknya, dan kenakanlah kepribadian baru.” Kolose 38-10 Apakah nasihat ini terlalu sulit untuk dilakukan? Tidak. Orang bisa berubah. * Bagaimana caranya? Pertama, dapatkan pengetahuan yang benar tentang Allah. Kolose 310 Sewaktu mempelajari sifat dan prinsip Allah yang menyentuh hati, orang yang tulus akan mendekat kepada Allah dan mau menyenangkan Dia.—1 Yohanes 53. Kedua, dalam hal memilih teman. ”Jangan berteman dengan siapa pun yang lekas marah; dan jangan bergaul dengan orang yang kemurkaannya mudah meledak, agar engkau tidak terbiasa dengan jalan-jalannya dan benar-benar menjadi jerat bagi jiwamu.”—Amsal 2224, 25. Ketiga, berkaitan dengan pemahaman. Kecenderungan untuk menyukai kekerasan menunjukkan kelemahan serius dalam mengendalikan diri. Tapi, orang yang suka damai lebih kuat karena sanggup mengendalikan diri. ”Ia yang lambat marah lebih baik daripada pria perkasa,” kata Amsal 1632. ”Kejarlah perdamaian dengan semua orang.”—Ibrani 1214. Apakah kekerasan akan berakhir? APA KATA ORANG Dari dulu kekerasan sudah ada dan akan terus ada. APA KATA ALKITAB ”Dan hanya sedikit waktu lagi, orang fasik tidak akan ada lagi . . . Tetapi orang-orang yang lembut hati akan memiliki bumi, dan mereka akan benar-benar mendapatkan kesenangan yang besar atas limpahnya kedamaian.” Mazmur 3710, 11 Allah akan menyelamatkan orang yang lembut hati dan suka damai dengan membinasakan orang yang cinta kekerasan, seperti yang Ia lakukan terhadap orang Niniwe dulu. Akhirnya, kekerasan tidak akan ada lagi!—Mazmur 727. “Orang-orang yang berwatak lembut . . . akan mewarisi bumi.”—Matius 55 Maka, sekaranglah saatnya untuk mencari perkenan Allah dengan memupuk sikap suka damai. Menurut 2 Petrus 39, ”Yehuwa . . . sabar kepada kamu karena ia tidak ingin seorang pun dibinasakan tetapi ingin agar semuanya bertobat.” ”Mereka akan menempa pedang-pedang mereka menjadi mata bajak dan tombak-tombak mereka menjadi pisau pemangkas.”—Yesaya 24.
AYATDAN HADITS TENTANG RIBA. Riba secara bahasa bermakna ziyadah yang berarti tambahan. Larangan ini bersumber dari Al Qur’an dan Hadits Rasulullah saw. 1. Larangan Riba dalam Al Qur’an. Dimana larangan riba dalam Al Qur’an tidak diturunkan sekaligus, namun melalui empat tahap, yaitu:
Dasar Hukum Atau Dalil Tentang Tindakan Kekerasan. 8 dalil hadits tentang kekerasan dalam islam. Secara harfiah, kekerasan seksual dapat diartikan sebagai kontak seksual yang tidak dikehendaki oleh salah satu pihak 2010 Perlindungan Hukum Profesi Guru Arsip Guru from Pengertian kekerasan menurut para ahli. Perintah / firman allah swt yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf,. Pasal 1 deklarasi penghapusan kekerasan terhadap perempuan declaration on the elimination of violence against women tahun 1993 menyatakan bahwa Dr Novianto Adi Nugroho, Sh, Harfiah, Kekerasan Seksual Dapat Diartikan Sebagai Kontak Seksual Yang Tidak Dikehendaki Oleh Salah Satu Pihak 2010Penerapan Hukum Bacaan Atau Tajwid Pada Qs Al Maidah Ayat Suami Melakukan Kekerasan Pada Sang Istri, Tentu Hal Tersebut Mengenai Pengertian Hukum Perusahaan, Maka Hal Ini Juga Tidak Bisa Dipisahkan Dengan Pengertian Hukum Dagang Dan Pengertian Perusahaan. Dr Novianto Adi Nugroho, Sh, Akhlak yang tercela saling menyakiti setiap prilaku, tindakan dan ulah dari seseorang yang tampak dipermukaan agalah gambaran dari bagaimana. Oleh kisah web 09 feb, 2021 posting komentar. 8 dalil hadits tentang kekerasan dalam islam. Secara Harfiah, Kekerasan Seksual Dapat Diartikan Sebagai Kontak Seksual Yang Tidak Dikehendaki Oleh Salah Satu Pihak 2010 13 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban. Suami sudah sewajarnya menjadi pelindung bagi istrinya dan menjaga kehormatannya. Di dalam agama islam, kekerasan merupakan kegiatan yang bersifat paksaan, dalam artian memaksakan suatu kehendak dengan cara memerintah. Penerapan Hukum Bacaan Atau Tajwid Pada Qs Al Maidah Ayat 32. Sebagai konstitusi, uud 1945 mengatur masalah ini secara tersirat dalam pasal 28g dan pasal 28i. Pasal 1 deklarasi penghapusan kekerasan terhadap perempuan declaration on the elimination of violence against women tahun 1993 menyatakan bahwa Kekerasan adalah setiap perbuatan penyalahgunaan kekuatan fisik dengan atau tanpa menggunakan sarana secara melawan hukum dan menimbulkan bahaya. Jika Suami Melakukan Kekerasan Pada Sang Istri, Tentu Hal Tersebut Sudah. Untuk menetapkan status hukum bagi pelaku dan korban kekerasan seksual, penting artinya kita memahami definisi kekerasan itu sendiri. Berikut ini terdapat beberapa pengertian kekerasan menurut para ahli, antara lain Ada tiga dasar hukum adillah yang mendasari fatwa kupi tentang kekerasan seksual ini. Berbicara Mengenai Pengertian Hukum Perusahaan, Maka Hal Ini Juga Tidak Bisa Dipisahkan Dengan Pengertian Hukum Dagang Dan Pengertian Perusahaan. Maka tuhannya menerimanya sebagai nazar dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya. Ancaman pemukulan adalah ancaman kekerasan, dimana bila ancaman itu dilakukan secara melawan hukum, sama artinya melanggar hukum. Kejahatan tanpa korban crime without victim tipikal prilaku kejahatan tidak menjadi penyebab tumbulnya koraban pada orang lain.
Artinya kita dilarang melakukan perilaku-perilaku yang dapat merugikan orang lain, termasuk menyakitinya dan melakukan tindakan kekerasan kepadanya. Di Indonesia ada hukum yang mengatur pelarangan melakukan tindak kekerasan, termasuk kekerasan kepada anak dan anggota keluarga, misalnya UU No. 23 Tahun 2002 dan UU No. 23 Tahun 2004.
Teks-teks agama al-Qur’an dan al-Hadits telah dijadikan sumber utama melegitimasi kekerasan terhadap perempuan. Bahkan Nasaruddin Umar dengan tegas mengatakan bahwa agama tidak hanya dijadikan dalil untuk melanggengkan konsep patriarkhi, melainkan juga dijadikan 50 ArtinyaDan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya At Taurat bahwasanya jiwa dibalas dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka pun ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan hak kisas nya, Maka melepaskan hak itu menjadi penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. dasar untuk melegitimasi kekerasan terhadap Beberapa literatur Islam menyatakan bahwa memukul isteri diperbolehkan untuk memberi pelajaran kepada isteri yang menyeleweng. Ayat yang dijadikan landasan tindakan tersebut adalah An-Nisa 34. Ayat ini apabila dilihat secara teks yang tertulis, artinya bahwa ayat ini membolehkan pemukulan terhadap isteri. Bila ditafsirkan secara lahir saja dan arti lahir inilah yang dipakai untuk melegitimasi pemukulan terhadap isteri dan laki-laki mereka menggangap berkuasa. Dalam hal isteri nusyuz dan tindakan yang perlu dilakukan oleh suami terhadapnya, Muhammad Abduh tidak berbeda pendapat dengan mufassir lainnya seperti ar-Razy. Nusyuz menurut Muhammad Abduh, dilihat dari maknanya adalah irtifa’ meninggikan . Jadi isteri yang keluar dari kewajibanya sebagai isteri dan melupakan hak-hak suami dikatakan sebagai isteri yang meninggikan diri, yaitu menganggap dirinya berada di atas kepemimpinan suami dan berusaha agar suami tunduk kepadanya. Melihat secara konteks sebab diturunkanya ayat tersebut adalah ketika seorang sahabat Rasulullah Naqib mengajarkan agama kepada kaum Anshar, namanya Sa’ad bin Rabi’i bin Amr, yang berselisih dengan isterinya Habibah binti Zaid bin Abi Zuhair. Suatu ketika Habibah menyanggah nusyuz suaminya Sa’ad itu. Lalu Sa’ad menempeleng muka isterinya itu. Maka datanglah Habibah ke hadapan Rasulullah SAW yang ditemani oleh ayahnya sendiri, mengadukan halnya. Kata ayahnya ”ditidurinya anakku, lalu ditempelengnya”. Serta merta kemudian Rasulullah SWA menjawab ”Biar dia 51 Baca Raihan Putri, dkk, Konflik dan Kekerasan Pendekatan Konseling Islami, Banda Aceh Ar-Raniry Press, 2004. balas qisas”. Artinya Rasulullah mengizinkan perempuan itu membalas memukul sebagai hukuman, tetapi ketika bapak dan anak perempunnya telah melangkah pergi. Maka berkata Rasulullah SAW ”Kemauan kita lain, kemauan Tuhan lain, maka kemauan Tuhan-lah yang baik”.52 Ibnu Abbas menafsirkan ayat tersebut pada kata ”pukullah”, pukulan yang dilakukan jangan menyebabkan seorang isteri tersebut menderita. Athaak berkata pukullah dengan sikat gigi siwak. Sedangkan al-Qurthubi menyatakan pemukulan yang dilakukan tersebut adalah pukulan yang tidak menyakiti dan ini merupakan tindakan yang mendidik dan dimaksudkan untuk perilaku isteri. Kemudian beberapa ulama Fiqih menjelaskan ”jangan sampai melukai, jangan sampai patah tulang, jangan berbekas dan jauhi pemukulan Terhadap isteri yang nusyuz langkah pertama yang dilakukan oleh suami adalah memberi nasehat kepada isterinya. Nasehat kepada isteri disesuaikan dengan kondisi isteri itu sendiri, karena ada yang diberi nasehat cukup dengan mengingatkan saja. Akan tetapi ada juga perempuan yang baru bisa dinasehati dengan mengancam atau menakut-nakuti,seperti akan dimusuhi atau tidak mendapatkan baju dan perhiasan yang indah dari suami. Suami yang arif pasti tahu bagaimana memilih nasehat yang bisa tertanam dalam jiwa isterinya. Langkah kedua adalah menjauhi isteri di tempat tidur, langkah kedua ini adalah sanksi dan pelajaran yang diberikan 52 Lihat Tafsir al-Qurthuby, Tafsi al-Manar, Tafsir al-Azhar, dan Ahkam Al-Qur’an karangan Ibnu Arabi. 53 Ahmad Mustafa al-Magrahi, Terjemahan Tafsir al-Maraghi, jilid 5, Semarang Toha Putra, tt, hlm. 45. kepada isteri yang sangat mencintai suami dan amat menderita bila dikucilkan. Hal ini bukan berarti menjauhi tempat tidur, meninggalkan tempat tidur atau kamar tidur bersama dengan isteri, karena hal ini akan menambah kebandelan isteri. Dengan tidur bersama isteri walaupun tidak mencampurinya diharapkan mampu menetralisir emosi suami dan isteri, sehingga jiwa menjadi tenang dan pertengkaran dapat diatasi. Mengenai langkah kedua ini Muhammad Abduh tidak membicarakan secara panjang lebar, karena menjauhi isteri di tempat tidur itu sifatnya badihii, tanpa perlu dipikir dan persiapan terlebih dahulu. Ucapan wahjuruhunna fi al-madhaji’i adalah bermakna sesuatu yang dengan segera dan mudah dipahami. Apabila langkah kedua tidak berhasil, maka langkah ketiga adalah memukul isteri dengan syarat tidak melukainya. Sebagaiman penafsiran ulama terdahulu dengan merujuk kepada hadits tentang sebab turunnya ayat Perintah memukul isteri diperlukan jika keadaan sudah buruk dan akhlak sudah rusak. Suami boleh memukul isteri ketika suami melihat bahwa rujuknya isteri hanya dengan memukulnya. Akan tetapi jika keadaan sudah baik dan isteri sudah tidak nusyuz lagi dengan cara menasehatinya atau mengasingkannya dari tempat tidur, maka tidak perlu memukulnya. Setiap keadaan menentukan hukuman yang sesuai, sementara diperintahkan untuk menyayangi kaum perempuan, tidak menganiaya, menjaganya dengan cara yang baik, dan jika menceraikannya harus dengan cara yang baik Perlu digarisbawahi dalam penjelasan penjelasan 54 Rasyid Ridha, Tafsir al-Manar, Jilid V,...., hlm. 72-74. 55 Rasyid Ridha, Tafsir al-Manar, Jilid V,....,hlm. 75. Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha adalah adanya penolakann terhadap anggapan orang yang memberatkan bahwa Islam menindas kaum perempuan karena adanya perintah pemukulan. Dia menggariskan bahwa pemukulan dilakukan sebagai langkah terakhir jika langkah-langkah sebelumnya tidak mempan, itupun harus tidak menyakiti ghair mubarrih. Lebih lanjut ia menyatakan “jangan membayangkan kaum perempuan Islam itu lemah dan kurus yang dagingnya dicabik-cabik oleh cemeti suaminya”. Rasulullah SAW mengatakan bahwa ”Ketahuilah aku kabarkan kepada kalian ahli neraka itu adalah Laki-laki yang keras hati, kasar, sombong, yang suka menyakiti isterinya, yang bakhil dan yang terlalu banyak berzina”. Menurut Rasyid Ridha, pemukulan adalah obat pahit ilaj murr dan dia mengatakan bahwa laki-laki yang shaleh tidak akan memukuli perempuan walaupun Selain itu dikemukakan beberapa hadits tentang larangn memukul isteri. Hadis riwayat Abdullah bin Zam’ah yang dimuat dalam kitab hadits Bukhari dan Muslim “Jangan sekali-kali salah seorang diantara kamu memukul istei seperti memukul budak, kemudian pada malam harinya mencampurinya”. Dan hadits riwayat Abd al-Razaq dari Aisyah “Tidaklah salah seorang diantara kalian merasa malu memukul isterinya seperti memukul budak, yang ia pukul pada siang hari lalu ia kumpuli pada malam hari?”.57 Memberi pengajaran kepada isteri nusyuz dalam UU ini tidak dimungkinkan. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, ini menutup sama sekali pengajaran kepada isteri melaui tindakan fisik. Islam melarang kekerasan termasuk 56 Rasyid Ridha, Tafsir al-Manar, Jilid V,..., hlm. 73-74 57 Rasyid Ridha, Tafsir al-Manar, Jilid V,... kekerasan fisik. Tetapi di dalam Islam boleh memukul dalam rumah tangga dengan syarat-syarat tertentu. Syarat memukul tidak sampai menyakiti. Niat memukul bukan untuk menyakiti tetapi untuk mengajari, yang dipukul itu adalah isteri yang nusyuz yang tidak bisa dinasehati dan diajari secara psikologis. Dharaba dalam Surat An-Nisa 34 itu adalah sharih tetapi perlu dibuat pembatasan. Mengenai tindakan pemukulan yang dilakukan oleh orang-orang muslim dewasa ini bukanlah berakar dari pemahaman yang benar dari surat an-Nisa ayat 34. Karena jika mereka benar-benar memahami ajaran ayat ini, maka mereka tidak akan menempuh cara ketiga yaitu pemukulan dengan kekerasan, pemukulan seperti ini terhadap isteri sebagai cara untuk mengakhiri konflik rumah tangga. Pemukulan yang berdasarkan hawa nafsu semata tidak akan meneyelesaikan masalah, tetapi malah akan menciptakan suasana yang lebih parah dan tidak harmonis. Pemukulan terhadap isteri hanya boleh dilakukan dengan syarat-syarat tertentu dan dalam keadaan yang darurat karena sesungguhnya ayat di atas juga dapat berarti langkah untuk melarang tindakan kekerasan tanpa sebab terhadap kaum perempuan.
PengertianKekerasan terhadap Anak. Kekerasan terhadap anak adalah segala bentuk tindakan kekerasan baik fisik maupun mental yang dilakukan oleh orang tua, pengasuh, atau orang lain seperti penganiayaan, penelantaran dan eksploitasi, mengancam serta tindakan lainnya yang berpengaruh pada fisik dan mental anak.
Kekerasan adalah tindakan yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Ini adalah tindakan yang merugikan dan dapat memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Ada banyak jenis kekerasan yang terjadi di dunia, seperti kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan di tempat kerja, dan lainnya. Namun, di dalam agama Islam, kekerasan tidaklah diizinkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas ayat dan hadits tentang larangan tindakan Kekerasan dalam IslamSebelum membahas ayat dan hadits tentang larangan tindakan kekerasan, mari kita terlebih dahulu memahami definisi kekerasan dalam Islam. Menurut Islam, kekerasan adalah tindakan yang bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Kekerasan dapat diartikan sebagai tindakan yang merugikan orang lain secara fisik atau mental. Dalam Islam, ada beberapa jenis kekerasan yang dianggap sebagai dosa besar, seperti membunuh, menyakiti orang lain, dan mengambil hak orang lain secara dalam Al-Quran, ada beberapa ayat yang membahas tentang larangan tindakan kekerasan. Berikut beberapa ayat tersebutNomor AyatSurahPenjelasan3Al-Baqarah“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya, kecuali dengan hak. Barangsiapa yang dibunuh tanpa alasan yang benar, maka sesungguhnya kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya untuk meminta haknya, tetapi janganlah ia melampaui batas dalam membunuh dalam menuntut haknya itu, sesungguhnya ia akan ditolong oleh undang-undang.”32Al-Maidah“Karena itu Kami tetapkan bagi Bani Israil bahwa barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain atau membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.”190-191Al-Baqarah“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas. Dan killah orang-orang yang memerangi kamu itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat yang mereka usir kamu, karena fitnah kezaliman itu lebih besar dari pada pembunuhan.”Dari beberapa ayat di atas, jelas sekali bahwa Islam melarang tindakan kekerasan. Dalam ayat-ayat tersebut, Allah SWT menegaskan bahwa membunuh seseorang tanpa alasan yang benar adalah dosa yang sangat besar. Selain itu, Islam juga mengajarkan kita untuk tidak melampaui batas dalam tindakan kekerasan. Kezaliman atau fitnah juga lebih besar daripada tentang Larangan KekerasanSama seperti Al-Quran, hadits juga membahas tentang larangan tindakan kekerasan. Berikut beberapa hadits yang berkaitan dengan hal tersebutHadits Bukhari“Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Orang mukmin itu tidaklah bisa mencela atau melaknat orang lain, tidaklah mencemarkan atau menghina orang lain, tidaklah memfitnah atau merendahkan orang lain.'”Hadits Muslim“Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Janganlah kamu saling iri hati, janganlah kamu saling membenci, janganlah kamu saling menipu, janganlah kamu saling memusuhkan, janganlah kamu saling memanggil dengan gelar yang buruk dan janganlah kamu saling mendengki. Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara.”Dalam hadits Bukhari dan Muslim, jelas sekali bahwa Islam mengajarkan kita untuk tidak mencela, menghina, dan merendahkan orang lain. Selain itu, kita juga diajarkan untuk tidak saling iri hati atau memusuhi satu sama lain. Sebagai hamba Allah, kita haruslah bersaudara dan saling mendukung satu sama Larangan Kekerasan di Kehidupan Sehari-hariSudah jelas bahwa Islam melarang tindakan kekerasan. Namun, bagaimana kita mengaplikasikan larangan tersebut di kehidupan sehari-hari? Berikut beberapa tips yang dapat kita lakukanBerperilaku PositifKita harus selalu berperilaku positif dan menunjukkan sikap yang baik kepada orang lain. Dengan begitu, kita dapat mencegah terjadinya konflik atau pertengkaran yang dapat berujung pada tindakan EmosiKetika kita merasa marah atau kesal, sebaiknya kita menahan emosi dan berusaha untuk tenang terlebih dahulu. Dengan begitu, kita dapat menghindari tindakan kekerasan yang dapat merugikan orang Masalah dengan BaikApabila terjadi masalah atau konflik di antara kita dengan orang lain, sebaiknya kita menyelesaikannya dengan baik. Kita dapat mencari jalan keluar yang baik dan saling menghormati satu sama lain untuk menghindari tindakan Contoh yang BaikSebagai seorang Muslim, kita harus menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Kita harus menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang damai dan tidak mengajarkan tindakan Islam, tindakan kekerasan tidaklah diizinkan. Ada banyak ayat dan hadits yang membahas tentang larangan tindakan kekerasan. Islam mengajarkan kita untuk selalu berperilaku positif, menjaga emosi, menyelesaikan masalah dengan baik, dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Dengan begitu, kita dapat mencegah terjadinya tindakan kekerasan dan menciptakan dunia yang lebih baik dan video of Ayat dan Hadits Tentang Larangan Tindakan Kekerasan
DalamAl-Qur’an terdapat sekitar 10 ayat yang berbicara mengenai larangan memaksa untuk menjamin kebebasan berpikir, berkeyakinan dan mengutarakan aspirasi. Konflik dan kekerasan yang terjadi di Kepulauan Maluku sekarang telah berusia 2 tahun 5 bulan; untuk Maluku Utara 80% relatif aman, Maluku Tenggara 100% aman dan relatif stabil
Menjadi Muslim yang Toleran dan Menjauhi Kekerasan Pengertian Toleransi dan Kekerasan Toleransi berasal dari kata toleran yang berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Secara bahasa etimologi toleransi bisa diartikan dengan kesabaran, ketahanan emosional, dan kelapangan dada. Secara istilah terminologi toleransi adalah sifat atau sikap menghargai, membiarkan, membolehkan penidirian pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya. Toleransi beragama adalah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak mengganggu peribadahan penganut agama lain. Toleransi dalam arti lebih luas adalah sikap menahan diri untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang yang berpikiran berbeda dan memiliki pendapat berbeda. Adapun yang dimaksud dengan kekerasan adalah penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang tertentu. Kekerasan dapat berupa ucapan maupun kekerasan fisik. Dulu ada ungkapan "Mulutmu harimaumu". Jika kita tidak pandai-pandai menjaga mulut, maka mulut kita bisa berubah menjadi harimau yang menyerang, mencabi-cabik, dan mengoyak diri kita sendiri. Sekarang perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Lewat jaringan internet manusia bisa berhubungan dan saling menyapa, di mana dan kapan saja dia berada, selagi masih terkoneksi dengan internet. Bermunculanlah media sosial-media sosial via internet yang dapat dimantfaatkan banyak orang. Dengan hadirnya berbagai media sosial tersebut maka kita harus pandai dan bijak dalam menggunakannya. Kalau dulu " mulutmu harimaumu", sekarang bisa menjadi "Jempolmu harimaumu", " Jarimu harimaumu", "Statusmu harimaumu", dan lain-lain yang semisalnya. Artinya, jangan sampai gara-gara tidak bijak dalam menggunakan media sosial akhirnya berujung di jeruji besi karena terkena Undang-undang ITE. Maka bijaklah dalam menggunakan media sosial. Dimanfaatkan sebaik-baiknya, misalnya untuk belajar, bertukar pikiran, dan saling berbagi informasi serta ilmu pengetahuan. Ayat dan Hadits Tentang Toleransi A. Al-Quran Surat Yunus [10] 40-41 Ayat 40 ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻪِ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻻ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻪِ ﻭَﺭَﺑُّﻚَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﺎﻟْﻤُﻔْﺴِﺪِﻳﻦَ “Di antara mereka ada orang- orang yang beriman kepada Al Qur’an, dan di antaranya ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang- orang yang berbuat kerusakan.” Ayat 41 ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺬَّﺑُﻮﻙَ ﻓَﻘُﻞْ ﻟِﻲ ﻋَﻤَﻠِﻲ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻋَﻤَﻠُﻜُﻢْ ﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺑَﺮِﻳﺌُﻮﻥَ ﻣِﻤَّﺎ ﺃَﻋْﻤَﻞُ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺑَﺮِﻱﺀٌ ﻣِﻤَّﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ " Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan”. ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ idhar halqi, karena ada nun sukun bertemu Ha [Keterangan bila ada nun sukun atau tanwin bertemu huruf hamzah, ha, kho, 'ain, ghoin, Ha maka dibaca jelas, dalam istilah tajwid disebut idhar halqi] ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ idgham mimi/idgham mitslain, karena ada mim bertemu mim [bila ada mim sukun bertemu mim maka dibaca dengung, dalam istilah tajwid disebut idgham mimi/idgham mitslain] ﻣَﻦْ ﻻ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻪِ idgham bilaaghunnah, karena ada nun sukun bertemu lam [keterangan bila ada nun sukun atau tanwin bertemu huruf lam dan ro maka dibaca masuk ke huruf tersebut dan tidak berdengung, dalam istilah tajwid disebut idgham bilaaghunnah] ﺑِﺎﻟْﻤُﻔْﺴِﺪِﻳﻦَ idhar qomariyah/al qamariyyah, karena al/alif lamnya terbaca jelas [keterangan bila ada al ta'rif/al ma'rifat bertemu huruf-huruf qamariyah maka dibaca jelas] Hadits Tentang Toleransi "Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu ia berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam pernah ditanya oleh seseorang "Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah 'Azza wa Jalla?". Beliau Shalallahu alaihi wa sallam menjawab "Agama yang lurus dan toleran". HR. Ahmad Ayat dan Hadits Tentang Sikap Menghindarkan Diri dari Tindakan Kekerasan QS. Al-Maidah 5 ayat 32 مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ كَتَبْنَا عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَلِكَ فِي الأرْضِ لَمُسْرِفُونَ Artinya “Oleh karena itu Kami tetapkan suatu hukum bagi Bani Israel, bahwa barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi”. Hadits Tentang Menghindarkan Diri dari Tindakan Kekerasanعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا -عَنْ النَّبِيِّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -قَالَ " الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ". Artinya "Dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash Radhiyallahu 'Anhuma, dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa Sallam beliau bersabda "Orang Islam itu adalah orang yang seluruh orang Islam lainnya selamat dari lisan dan tangannya. Sedang orang yang hijrah itu adalah orang yang hijrah berpindah/meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah. HR. Bukhari dan Muslim
SirikitSyah. Bahasa Hukum Permendikbud yang Kontroversial oleh Sirikit Syah, pengamat media, dosen ilmu komunikasi. PWMU.CO – Kali ini saya ingin menyoroti bahasa yang digunakan di ranah hukum. Kasus terbaru adalah Permendikbud No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Perguruan Tinggi.
ANEKA RAGAM KEKERASAN [SADISTISM]Menyertai isi Quran dan juga Al pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri tempat kediamannya. Yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. kamu bertemu dengan orang-orang kafir di medan perang maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak pula pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah Dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar agama Allah, yaitu orang-orang yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah 638 dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. QS. 929 orang-orang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa. QS. 91235. Hai Nabi, berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya. QS. 973 orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu “Berangkatlah untuk berperang pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal ditempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal keni’matan hidup di dunia dibandingkan dengan kehidupan di akhirat hanyalah sedikit. QS. 938 sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. 95 perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. QS. 2190 bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu Mekah; dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu di tempat itu, maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir. QS. 2191 atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. QS. 2216 yang sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu’min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Pendengar lagi Maha Mengetahui. QS. 81712.Ingatlah, ketika Rabbmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah pendirian orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala-kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. QS. 812 perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti dari kekafiran, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. QS. 83914. Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan menumpas mereka, supaya mereka mengambil pelajaran. QS. 857 siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang yang dengan persiapan itu kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya dirugikan. QS. 860 patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda dunia sedangkan Allah menghendaki pahala akhirat untukmu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, QS. 867 jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah dari menyakitimu, niscaya Kami perintahkan kamu untuk memerangi mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu di Madinah melainkan dalam waktu yang sebentar, QS. 3360 keadaan terla’nat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya. QS. 3361 yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari siksa Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka hukuman dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah kejadian itu untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan. itu, hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. QS. 474 kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka “Tahanlah tanganmu dari berperang, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat!” Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebagian dari mereka golongan munafik takut kepada manusia musuh, seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari takutnya. Mereka berkata “Ya Rabb kami, mengapa engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak engkau tangguhkan kewajiban berperang kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun. QS. 477 yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. QS. 4828Koyo Kontes Ae acorae kemenangan,kekuasaan,keduniawian,,bukan mengajarkan hal kebijaksanaan n kebajikan Allah Atau MuhammadMembunuh Alam Semesta?Rasul Allah bersabda“Barangsiapa membunuh cecak dengan satu kali pukul, maka dituliskanbaginya pahala sebanyak begini dan begini kebaikan. Dan barangsiapa yang membunuhnya duakali pukul, maka dituliskan baginya pahala sebanyak begini dan begini, kebaikan berkurang daripukulan pertama. Dan siapa yang membunuhnya tiga kali pukul, maka pahalanya kurang lagidari itu.” HS. Muslim 4156BUNUHLAH ULARNabi SAW bersabda “Bunuhlah semua ular, terutama ular bergaris dua putih di punggungnya dan yang putus ekornya,karena keduanya dapat menggugurkan kandungan perempuan hamil Dan membutakan mata.”HS. Muslim 4140.Rasullulah SAW bersabda“Bunuhlah ular-ular belang karena jenis ular ini dapat merabunkan penglihatan danmenggugurkan kandungan”. HS. Bukhari 3063.BUNUHLAH CECAKRasullulah SAW memerintahkan untuk membunuh beliau bersabda“Dahulu cecak ikut membantu meniup api untuk membakar Ibrahim Alaihissalam.” 3109Nabi SAW menyuruhnya supaya membunuh semua bersabdaa. “Barangsiapa membunuh cecak dengan satu kali pukul, maka dituliskan baginya pahalasebanyak begini dan begini kebaikan. Dan barangsiapa yang membunuhnya dua kali pukul, makadituliskan baginya pahala sebanyak begini dan begini, kebaikan berkurang dari pukulan siapa yang membunuhnya tiga kali pukul, maka pahalanya kurang lagi dari itu.” 4156b. Riwayat lain mengatakan“Barangsiapa yang membunuh cecak sekali pukul maka dituliskan baginya pahala seratuskebaikan, dan barangsiapa yang memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahalapertama. Dan barangsiapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yangkedua.” HS. Mulim 4156c. Riwayat lain lagi mengatakan“Pada pukulan pertama terdapat tujuh puluh kebaikan.”BUNUHLAH ANJINGDiriwayatkan oleh „Abdullah bin „Umar“Rasul Allah memerintahkan bahwa anjing-anjing harus dibunuh” 54, Abdullah ibn MughaffalNabi SAW berkata Andaikata anjing2 bukan jenis dari mahkluk ciptaan, maka saya pastimemerintahkan mereka untuk dibunuh. Tapi kini bunuhlah setiap anjing hitam Sunan AbuDawud, Book 16, Hadith no. 2839.Nabi SAW bersabda “Bunuhlah anjing yang berwarna hitam dengan dua titik putih dikeningnya, karena anjing itu adalah jelmaan dari setan.” HS. Muslim 2938.BUNUHLAH ORANG-ORANG KAFIR“bunuhlah mereka orang2 kafir di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka daritempat mereka telah mengusir kamu”. QS 2191Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah para musyirikin itu di mana sajakamu jumpai mereka. QS 95Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir di medan perang maka pancunglah batangleher mereka. QS 474.___________________________ "Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"
ALFmVcC. 5udgdu0fzi.pages.dev/875udgdu0fzi.pages.dev/2635udgdu0fzi.pages.dev/3695udgdu0fzi.pages.dev/1325udgdu0fzi.pages.dev/445udgdu0fzi.pages.dev/4685udgdu0fzi.pages.dev/1905udgdu0fzi.pages.dev/530
ayat dan hadits tentang larangan tindakan kekerasan